Proposal Kualitas Air.doc
Proposal Lab.doc
Proposal teknologi air.doc
Proptek Biogas.doc
PRESENTASI PRAKTEK LAP B3.ppt
IPAL contoh.ppt
Gambar Penjernih Air




Bumi bukanlah warisan anak cucu kita tetapi merupakan titipan. Oleh sebab itu kepedulian manusia sangat dibutuhkan perannya.
Kadmium (II) dan plumbum (II) di alam dikenal sebagai polutan lingkungan yang efeknya toksik terhadap organisme hidup. Keduanya banyak digunakan dalam industri pigmen, cat anti-korosi, alloy, baterai, dan lain-lain. Sejumlah kadmium(II) dan plumbum(II) yang ditambahkan ke udara, air dan tanah akan berdampak pada polusi. Untuk itulah pengukuran terhadap kadmium(II) dan plumbum(II) menjadi sangat penting dalam industri, laboratorium klinik dan toksikologi.
Teknik pelucutan voltametri dikenal sebagai teknik canggih untuk penentuan berbagai logam dan target biologi di lingkungan, sampel industri dan biologi. Sensitivitasnya yang tinggi mengacu pada kemampuannya dalam berkombinasi dengan teknik pengukuran pulsa yang menghasilkan sinyal yang tinggi. Elektroda merkuri seperti elektroda film merkuri dan elektroda merkuri tetes menggantung secara sederhana sering digunakan dalam teknik pelucutan karena kelebihannya, seperti sensitivitasnya yang tinggi, reprodusibel, kemurniannya di permukaan, potensial lebih hidrogen yang tinggi, dan kemungkinan pembentukan amlagam dan telah dipercaya sebagai elektroda yang sangat sensitif dalam penentuan logam berat. Tapi karena sulitnya penanganan terhadap merkuri dan toksisitas merkuri, menyebabkan penggunaannya sebagai elektroda mungkin menjadi terbatas atau bahkan dilarang.
Selama beberapa tahun terakhir, elektroda film bismuth (terdiri dari film tipis bismuth pada permukaan elektroda padatan) telah menunjukkan perbandingan kinerja dengan elektroda film merkuri dalam teknik pelucutan voltametri. Telah diketahui bahwa elektroda film bismuth mempunyai kelebihan dengan elektroda film merkuri, namun juga lebih ramah lingkungan. Berbagai elektroda bismuth termodifikasi telah digunakan untuk penentuan logam berat dengan metoda analisa pelucutan. Bismuth digunakan untuk modifikasi berbagai macam elektroda karbon seperti elektroda karbon pasta, elektroda karbon fiber, elektroda komposit epoksi grafit, nanoelektroda karbon nanotube, elektroda film karbon, dan elektroda karbon gelas.
Elektroda grafit pirolitik ujung datar dan basal datar dibuat dari grafit pirolitik yang sangat tinggi (HOPG = highly ordered pyrolytic graphite). Permukaan basal datar dari elektroda HOPG terdiri dari lapisan-lapisan grafit yang melintas paralel pada permukaan dan dengan space inter lapisan 3,35 Aº. Kerusakan permukaan terjadi dalam tahap pembentukan ujung datar. Secara elektrokimia, ujung datar diyakini sebagai elektroda yang lebih cepat secara kinetik daripada basal datar. Elektroda grafit pirolitik ujung datar (EPPG = edge plane pyrolytic graphite) akan menunjukkan voltamogram yang dapat balik secara elektrokimia, sedangkan elektroda basal datar akan menunjukkan voltamogram yang tak dapat balik.
A. Alat
1. m-Autolab II (Vivendi Water System) potensiostat
2. Elektroda kerja: EPPGE dengan diameter 4,9 mm (Le Carbone, Ltd., Sussex, UK)
3. Alumina (Buehler, USA)
4. Elektroda referen: SCE (Radiometer, Copenhagen, Denmark)
5. Elektroda counter: Pt
B. Bahan
1. bismuth(III) nitrat hidrat (99.99%, Alfa Caesar)
2. kadmium(II) nitrat tetrahidrat (99,0%, BDH)
Perkembangan elektroda film bismuth yang termodifikasi elektroda grafit pirolitik ujung datar (BiF-EPPGE)
Fig. 1 Blank signal for EPPG electrode in 0.1 M acetate buffer (dotted line). Anodic stripping voltammograms for 25 ìg/L cadmium(II) and 25 ìg/L lead(II) on EPPG electrode in 0.1 M acetate buffer pH 4.5 in the absence of Bi(III) (dashed dotted line). Anodic stripping voltammograms for 25 ìg/L cadmium(II) and 25 ìg/L lead(II) on EPPG electrode in 0.1 M acetate buffer pH 4.5 in the presence of 1 mg/L Bi(III) (solid line).
Karakterisasi permukaan elektroda
Fig. 2 AFM image of the surface of a bare EPPG electrode (A) and AFM image of the surface of EPPG electrode after electrodeposition of Bi(III) (B) by applying the potential of –1.2 V for 240 s to an EPPGE in a 0.1 M acetate buffer pH 4.5 containing 1 ppm Bi(III).
Parameter optimisasi
Untuk mengoptimasi kondisi penentuan Cd(II) dan Pb(II), maka efek dari parameter yang berbeda seperti konsentrasi Bi(III), potensial deposisi, waktu deposisi, pengkondisian potensial dan pengkondisian waktu perlu dilakukan. Yang pertama; efek dari konsentrasi Bi(III) yang divariasi antara 0.01-10 mg/L terhadap esarnya puncak pelucutan Cd(II) dan Pb(II). Puncak Cd(II) dan Pb(II) naik secara signifikan pada penambahan 0,01-1 mg/L Bi(III).Setelah penambahan lebih Bi(III), puncak Cd(II) dan Pb(II) menurun menjadi separuhnya. Naiknya sinyal Cd(II) dan Pb(II) pada penambahan 0,01-1 mg/L Bi(III) ditandai dengan meningkatnya jumlah situs yang terpusat dan pembentukan alloy pada permukaan elektroda.. Reduksi sinyal Cd(II) dan Pb(II) pada penambahan konsentrasi Bi(III) yang lebih besar dari 1mg/L menunjukkan pembentukan lapis tebal bismuth pada permukaan elektroda yang secara parsial memblokir permukaan elektroda yang konduktif mereduksi jumlah situs. Konsentrasi 1 mg/L Bi(III) merupakan konsentrasi optimasi dari Bi(III) untuk prosedur analisis.
Kemudian efek potensial deposisi sinyal pelucutan Cd(II) dan Pb(II) ditentukan dengan memvariasi potensial antara -0,7 sampai -1,5 V. Sinyal Cd(II) dan Pb(II) meningkat pada range potensial di atas -0,7 sampai -1,0 V yang dicapai maksimum pada -1,2 V. Pada potensial yang lebih negatif dari -1,2 V, sinyal berkurang sedikit yang mungkin disebabkan oleh evolusi hydrogen dan pembentukan gelembung udara pada permukaan elektroda. Oleh karena itu -1,2 V dipilih sebagai potensial deposisi yang optimum untuk penentuan Cd(II) dan Pb(II) secara serentak.
Ketergantungan sinyal pelucutan anodic dari Cd(II) dan Pb(II) terhadap waktu deposisi antara 0-300 s juga diselidiki. Dan diperoleh bahwa waktu deposisi 240 s adalah waktu yang digunakan untuk pengujian lebih lanjut.
Data kalibrasi
Fig. 3 (A) Anodic stripping voltammograms for the second linear range of calibration curve for additions of 20, 30, 40, 50, 75, 100, 150 and 200 ìg/L Cd(II) on EPPG electrode in 0.1 M acetate buffer pH 4.5 in the presence of 30 ìg/L Pb(II) and 1 mg/L Bi(III). (B) Anodic stripping voltammograms for the first linear range of calibration curve for additions of 0.1, 0.5, 1, 3, 5, 7, 10, 15 and 20 ìg/L Cd(II). (C) First linear range of calibration curve for additions of Cd(II).
Fig. 4 (A) Anodic stripping voltammograms for the second linear range of calibration curve for additions of 30, 40, 50, 75, 100, 150 and 200 ìg/L Pb(II) on EPPG electrode in 0.1 M acetate buffer pH 4.5 in the presence of 40 ìg/L Cd(II) and 1 mg/L Bi(III). (B) Anodic stripping voltammograms for the first linear range of calibration curve for additions of 0.2, 1, 3, 5, 7, 10, 15, 20 and 30 ìg/L Pb(II). (C) First linear range of calibration curve for additions of Pb(II).
Voltamogram pelucutan dari penambahan Cd(II) pada range 0,1-150 mg/L didapat 2 range linier pada range 0,1 sampai 150 μg/L. Range pertama dari kurva kalibrasi Cd(II) linier antara 0.1 sampai 10 μg/L (IH(A) = 6.74 × 10–8[Cd(μg/L)] + 6.24 × 10–9A; N = 7, R2 = 0.99) dan range kedua dari kurva kalibrasi linear dari 10 sampai 150 μg/L (IH(A) = 1.8 × 10–7[Cd(μg/L)] – 1.56 × 10–6C; N = 7, R2 = 0.99). Limit deteksi Cd(II) diperoleh 0.079 μg/L (berdasar 3 σ) dengan plot ini.
Selanjutnya penambahan Cd(II) dengan adanya 30 mg/L Pb(II) didapat 2 range linier pada 0,1 sampai 200 μg/L untuk Cd(II) seperti yang ditunjukkan pada fig.3. Range pertama kurva kalibrasi linier pada 0.1 sampai 20 μg/L (IH(A) = 9.67 × 10–8[Cd(μg/L)] – 5.39 × 10–9A; N = 9, R2 = 0.99) dan range kedua kurva kalibrasi linier pada 20 sampai 200 μg/L (IH(A) = 1.98 × 10–7[Cd(μg/L)] – 2.09 × 10–6A; N = 8, R2 = 0.99). Voltamogram pelucutan pada range kedua dari penambahan Cd(II) dengan adanya 30 mg/L Pb(II) ditunjukkan fig.3A, dan voltamogram dan kurva kalibrasi yang sesuai untuk range linier kedua dari penambahan Cd(II) dengan adanya 30 mg/L Pb(II) ditunjukkan fig.3B an 3C. Dari kurva ini diperoleh limit deteksi 0,081 mg/L (berdasar 3 σ).
Analisis sample
Cd(II) dan Pb(II) pada sample air sungai Cherwell (
- Elektroda grafit pirolitik ujung datar dimodifikasi secara in-situ dengan film bismuth dan telah berhasil digunakan untuk penentuan cadmium(II) dan plumbum(II) secara serentak pada standar ataupun sampel.
- Beberapa keuntungan menggunakan metode ini:
1 Limit deteksi kecil
2 Range linier lebar
3 Mudah dalam penanganan
4 Mudah dimodifikasi
5 Bebas merkuri
6 Biaya murah
Roohollah Torabi KACHOOSANGI, Craig E. BANKS, Xiaobo JI, and Richard
G. COMPTON†
Copyright © 2009 ..::ASRI LESTARI::.. |Designed by Templatemo |BloggerTemplate Converted by BloggerThemes.Net